Mathematic’s Outdoor Learning: Kenapa Tidak?

Mathematic’s Outdoor Learning: Kenapa Tidak?
June 6, 2022 2 Comments Uncategorized

Oleh: Zuhadur Ra’is A.P, S.Pd

Penyebaran Covid-19 yang kian terkendali, didukung laju vaksinasi yang terus meningkat, maka pada Desember 2021 lalu, pemerintah menerbitkan SKB Empat Menteri. Dengan dikeluarkannya SKB Empat menteri, menjadi titik balik pembelajaran di tengah pandemi yang awalnya menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi Pertemuan Tatap Muka (PTM). Tentu dengan adanya perubahan metode pembelajaran ini diharapkan dapat mengejar learning-loss pada siswa selama diberlakukannya PJJ.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mengejar learning-loss tersebut adalah Outdoor Learning. Sebab Outdoor Learning dapat mengatasi rendahnya minat belajar, hasil belajar, dan komunikasi matematika siswa yang rendah selama diberlakukannya PJJ. Outdoor Learning  merupakan setting pembelajaran yang menyenangkan dimana siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan, melakukan observasi dan memberikan pengalaman yang langsung dan konkrit. Pun jika ditinjau dari sisi pencegahan terhadap virus covid-19, outdoor learning juga dapat diterapkan dengan menaati prokes yang ada. Dimana siswa memakai masker, menjaga jarak dan tentu berada di ruang terbuka yang dapat meningkatkan imun tubuh. Sehingga akan membawa suasana berbeda dari PJJ yang dilakukan dan terjadi meaningful learning bagi peserta didik.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menakutkan untuk mayoritas siswa. Perhitungan yang cermat dan rumit adalah alasan orang-orang tidak menyukai mapel ini. Penyampaian pembelajaran yang cenderung ceramah dan monoton juga menambah seklumitan matematika dalam pembelajaran di sekolah. Lantas apakah matematika dapat dilakukan secara Outdoor Learning ? . Tentu saja bisa!. Sebagai contoh, pada tanggal 14-18 maret 2022 lalu siswa siswi kelas X secara bergantian dengan kelompoknya masing-masing melakukan praktik klinometer di Lapangan Sekolah SMA Dharma Wanita Surabaya.

Pembuatan alat klinometer yang sudah dilakukan dalam kelas, dibawa ke lapangan untuk mengukur ketinggian objek pengamatan yang dipilih, seperti pohon, tiang bendera, gedung maupun ring basket. 3 hal yang perlu diukur dalam praktik ini ialah sudut elevasi, tinggi pengamat dan jarak pengamat terhadap objek amat. Praktik yang dilakukan adalah sebagai upaya untuk lebih memahamkan siswa terkait konsep dan aplikasi dari materi Trigonometri.

Akhir kata, sebagai harapan besar saya sebagai seorang guru/pendidik, adanya pemberian warna baru dalam pembelajaran khususnya mapel matematika ini, dapat menambah antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Sehingga nantinya, konsep dan aplikasi materi yang diberikan dapat sangat dipahami betul oleh siswa dan dapat mencapai tujuan pembelarajan dengan baik.

Oleh: Zuhadur Ra’is A.P, S.Pd
About The Author
Leave Comment
  1. 1

    Zuhad Rais

    Terimakasih atas kesempatannya ?
    Semoga menginspirasi ?

    Reply
  2. 1

    Adiknya Pak Zu

    Jangan frustasi ketika belajar matematika. Percuma anda frustasi ketika hujan badai pun pak zu tetap datang.
    Gak paham matematika? Tenang saya juga ?
    Tapi dari yang saya tau tidak ada cuan tanpa matematika.
    Walau dahi sudah berkeringat dan hati mulai hangat tapi belajar matematika harus tetap semangat ?

    Reply

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *